Bahaya Merokok

Diposkan oleh Unknown on


Rokok merupakan penyebab kematian terbesar di dunia yang dapat dicegah. Kurang lebih 4.9 juta orang meninggal akibat rokok di th 2000 (50% di negara berkembang); dan akan meningkat 2 x lipat di th 2020 (70% di negara berkembang). Di seluruh dunia terdapat kurang lebih 1.25 miliar perokok, 800 juta ada di negara berkembang. Indonesia merupakan 3 besar negara pengkonsumsi rokok. Jumlah perokok di Indonesia adalah no. 3 di dunia & no. 1 di ASEAN. 70% perokok mulai merokok sebelum usia 19 tahun dan 12,77 % sudah merokok sejak SD. Indonesia merupakan penkonsumsi tembakau no. 5 di dunia (215 miliar batang/tahun).
Beban penyakit yang disebabkan rokok
Rokok merupakan besar penyebab kematian akibat rokok di AS. 3 besar penyakit yang ditimbulkan akibat rokok adalah :
  1. Kanker Paru
  2. Penyakit Jantung Iskemik
  3. Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOK)
Penyakit lain akibat rokok :
  1. Rambut rontok
  2. Katarak
  3. Kulit Berkerut
  4. Pendengaran berkurang
  5. Kerusakan gigi
  6. Kanker kulit, hidung, lidah, payudara, rahim, kandung kemih, kolon-rektum (usus besar)
  7. Emfisema
  8. Osteoporosis
  9. Penyakit jantung
  10. Psoriasis
  11. Gastritis
  12. Warna jari berubah
  13. Penyakit Buerger
  14. Kelainan sperma
  15. Psoriasis
Bagaimana dengan perokok pasif (second hand smoker) ?
Perokok pasif adalah orang yang menghisap asap rokok yang dihembuskan oleh perokok. Biasanya perokok pasif menghisap asap rokok di tempat umum seperti di terminal, kafe, restoran dll. Perokok biasanya membutuhkan waktu 12 menit untuk menghabiskan rokoknya sedangkan perokok pasif hanya menghisap asap rokok kurang lebih selama 30 detik namun asap rokok yang dihisap mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia. Beberapa diantaranya dapat menyebabkan kanker. Bahan kimia tersebut antara lain :
  • Karbondioksida
  • Amonia
  • Kadmium
  • Arsenik
Tiap tahun lebih dari 1000 orang perokok pasif meninggal di Kanada. Selain menyebabkan kanker, perokok pasif juga dapat mengidap beberapa gejala penyakit seperti : iritasi mata dan tenggorokan, batuk, asma, mual, pusing dan lebih mudah terserang flu serta meningkatkan risiko terkena bronkitis dan pneumonia.
Apa yang menyebabkan seseorang merokok?
Orang merokok karena beberapa alasan diantaranya adalah :
  1. Bagi anak-anak dan remaja merokok bertujuan agar mereka lebih terlihat matang, ingin mencoba serta mengikuti rekan-rekannya yang merokok
  2. Bagi orang dewasa merokok didasari atas beberapa alasan, biasanya disebabkan karena stress atau masalah pribadi
  3. Selain hal diatas merokok juga bertujuan untuk menurunkan berat badan, untuk mendapatkan kenikmatan dan kesenangan.
Tentang Nikotin
  • Dihasilkan dari daun tembakau (kadar nikotin tertinggi).
  • Cairan alkaloid alami tak berwarna yang dihasilkan oleh tanaman tembakau
  • Ph > 7 (bersifat alkalis)
  • Molekulnya sangat kecil
  • Larut dalam air dan lemak sehingga nikotin diabsorpsi secara cepat masuk ke dalam darah.
  • Bersifat poten karena 5-10 kali lebih kuat menimbulkan efek psikoaktif pada manusia daripada kokain dan morfin
Penghantaran Nikotin ke Dalam Tubuh
  • Nikotin dihantarkan ke dalam darah dan jaringan tubuh melalui paru-paru dan atau dinding mulut dan tenggorokan, atau darah
  • Macam-macam penghantaran nikotin:
    1. Penghantaran Nikotin Melalui Asap
      Ketika rokok dibakar, nikotin tersebar ke udara dalam bentuk butiran-butiran kecil tar bersama komponen-komponen asap tembakau lainnya. Setelah dihisap, nikotin memadat dengan cepat di alveoli masuk ke dalam vena pulmonalis kemudian ke ventrikel kiri dan dipompa ke arteri-arteri seluruh tubuh hingga ke otak dll
    2. Penghantaran Nikotin Melalui Tembakau Tanpa Asap
      Tembakau tanpa asap (seperti tembakau kunyah atau snuff) menghantarkan nikotin ke dalam tubuh melalui dinding mulut dan tenggorokan, atau hidung kemudian nikotin akan menembus membran biologis dan masuk ke aliran darah untuk didistribusikan ke berbagai jaringan tubuh
    3. Cara Penghantaran Nikotin Non-Tembakau
      Nikotin juga dihantarkan melalui produk non tembakau seperti terapi sulih nikotin (nicotine replacement therapy / NRT), biasanya digunakan oleh perokok yang sedang berusaha untuk berhenti merokok. Absorpsi nikotin lebih lambat dan kadar nikotin dalam darah yang lebih rendah kecuali bila menggunakan dosis yang sangat tinggi sehingga NRT memiliki tingkat keberhasilan yang rendah pada terapi berhenti merokok
Distribusi Nikotin :
  • Nikotin dengan cepat didistribusikan ke seluruh tubuh dan sampai ke sistem saraf pusat (SSP) dalam 10 - 20 detik setelah dihisap.
  • Di otak, perokok akan mengalami respons farmakologis yang sangat kuat, berupa: rasa nikmat, relaksasi, berkurangnya stress, meningkatnya kewaspadaan, meningkatnya konsentrasi, dan perubahan mood.
  • Merokok sepanjang hari akan meningkatkan kadar nikotin darah. Hal ini untuk mempertahankan kadar nikotin (self-titration).
  • Kadar nikotin dalam darah perokok menurun di malam hari, penurunan ini cukup signifikan untuk membuat perokok lebih sensitif terhadap efek nikotin di pagi hari. Peningkatan sensitivitas nikotin di pagi hari ini ditandai oleh keinginan yang kuat untuk segera merokok setelah bangun tidur. Rokok pertama setelah bangun tidur ini mempunyai efek yang paling kuat dan paling memuaskan
Metabolisme Nikotin
  • 80 - 90 % dosis nikotin dimetabolisme di hati, ginjal, dan paru-paru.
  • Nikotin kemudian diubah menjadi beberapa metabolit yaitu kotinin (metabolit utama), ion iminium nikotin, nicotyrine dan nornikotin
  • Semua metabolit ini mempunyai aktivitas biologis lebih lemah dan kurang poten dibanding nikotin
Eliminasi Nikotin dari Dalam Tubuh
  • 10 - 20 %diekskresi oleh ginjal dalam bentuk utuh melalui urine.
  • Sama seperti nikotin, kotinin juga dieliminasi dari tubuh oleh ginjal
  • Waktu paruh nikotin sekitar 2 - 3 jam
  • Waktu paruh kotinin sekitar 20 jam
Mekanisme Kerja Nikotin
  • Efek nikotin pada tubuh terjadi melalui ikatan dengan nicotinic acetylcholine receptors (nAChRs) di otak
  • Di sistem saraf pusat, sebagian besar dari nAChRs terdiri dari subtipeα4 β2 , α3 β4, dan α7
  • Dari subtipe-subtipe yang dominan ini, reseptor α4 β2 jumlahnya paling banyak di otak dan berperan penting dalam menyebabkan adiksi nikotin
  • Setelah rokok dihisap, dalam waktu 20 detik, nikotin akan berikatan dengan nAChRs subtype α4β2 di Ventral Tegmental Area (VTAdi otak
  • Impuls akan dihantarkan di sepanjang neuron ke nukleus akumbens(NAc) untuk melepaskan dopamine dalam jumlah besar
  • Pelepasan dopamine akan menimbulkan berbagai efek reward yang dicari oleh perokok, antara lain timbulnya perasaan senang, relaksasi, mengurangi stress, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki mood
  • Rasa nikmat (reward) ini akan menjadi motivator yang mendorong seseorang untuk terus merokok
siklus adiktif nikotin
Adiksi Nikotin
  • Fisiologis
    • Sebab utama adalah NIKOTIN
    • Rewards fisiologis (penghasilan dopamine yang tinggi) dan tidak tahan pada gejala putus nikotin membuat perokok terus merokok
  • Psikologis
    • Disebabkan oleh pengaruh lingkungan / sosial
    • Kebiasaan memegang rokok, pengaruh teman dan lain-lain
Terapi Berhenti Merokok
Dari 70% orang yang ingin berhenti merokok, faktanya hanya 5 - 10 % yang dapat melakukannya tanpa bantuan. Terapi berhenti merokok dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
  • Terapi Non Farmakologis:
    • Nasihat Singkat
    • Multi-Session Support
  • Terapi Farmakologis
    • Nicotine replacement therapy (NRT)1
      • Long acting1-3
      • Patch
      • Short acting1-3
      • Gum
      • Inhaler
      • Nasal spray
      • Sublingual tablets/lozenges
    • Antidepressants4
      • Bupropion SR4
    • Varenicline
Varenicline merupakan terapi berhenti merokok terbaru yang bekerja dengan cara menghambat ikatan nikotin dengan reseptornya, sehingga nikotin tidak dapat berikatan dengan reseptor dan para perokok akan kehilangan rasa nikmat akibat merokok pada saat menggunakan varenicline. Varenicline merupakan terapi berhenti merokok yang efektif dan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment