Jerawat pada Wanita Sinyal Masalah Hormon

Diposkan oleh Unknown on



Jerawat pada wanita dewasa adalah umum, tetapi dalam beberapa kasus, itu bisa menandakan gangguan hormonal yang mendasari, para ahli mengatakan.

Mengidentifikasi kasus tersebut adalah penting, tidak hanya untuk lebih mengobati jerawat pada perempuan, tetapi untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, kata Dr Kanade Shinkai, dermatolog di University of California, San Francisco School of Medicine, yang mengkhususkan diri dalam perawatan jerawat.

Namun, dokter sering hanya memberikan resep perawatan jerawat wanita untuk, seperti antibiotik, yang biasanya tidak bekerja untuk jerawat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, Shinkai mengatakan

“Perempuan yang mengunjungi dokter kulit untuk jerawat dan yang mengalami tanda-tanda gangguan hormonal, seperti menstruasi yang tidak teratur, harus membicarakan gejala mereka dengan dokter yang menangani”
Selain itu, penting untuk dermatologists untuk melihat riwayat medis menyeluruh pasien mereka sehingga mereka dapat mengidentifikasi gangguan hormonal yang bermanifestasi sebagai jerawat, katan Shinkai.

Gejala

Jerawat pada wanita dewasa sering sulit untuk diobati. Satu studi menunjukkan bahwa 80 persen wanita antibiotik yang diresepkan untuk jerawat tidak menerima manfaat dari obat, menurut shinkai.

Dalam kasus ini, jerawat mungkin berasal dari perubahan hormon yang normal, seperti yang terjadi di sekitar siklus haid, atau dari gangguan hormonal yang benar. Bagi banyak wanita, obat yang menargetkan hormon, daripada bakteri kulit.

Perempuan yang berjerawat mungkin memiliki peningkatan kadar hormon testoteron pada pria, kata Shinkai. Gejala ini  merupakan jenis ketidakseimbangan hormon termasuk pertumbuhan rambut pada wajah, pendalaman suara, meningkatkan massa otot dan penurunan ukuran payudara.

Penyebab paling umum seperti perubahan hormonal adalah suatu kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik, atau PCOS. Wanita yang diduga menderita gangguan hormonal dapat didiagnosis dengan pemeriksaan darah mereka untuk peningkatan kadar hormon laki-laki, atau dalam kasus PCOS, USG ovarium.

Pengobatan
Shinkai biasanya meresepkan pil KB untuk pasien dengan PCOS, menurunkan kadar hormon laki-laki mereka. Jika pil tidak bekerja sendiri, Shinkai menambahkan obat lain yang disebut spironolactone.

Jika tidak diobati, ketidakseimbangan hormon yang terkait dengan PCOS dapat meningkatkan risiko seorang wanita dari kanker, serta diabetes dan obesitas, yang membawa  mereka sendiri ke masalah medis.

Kontrol kelahiran dan spironolactone juga dapat bekerja dengan baik melawan jerawat bahkan pada wanita tanpa gangguan hormonal, kata Shinkai.

Sumber : myhealthnewsdaily

Editor : Aj
Baca Juga Yang Ini, Seru Loo!!

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment